Selasa, 01 November 2016

Sejarah TNI, Pangkat Tertinggi "Jenderal Besar" Hanya di Raih 3 Orang Ini

Jenderal Besar adalah pangkat tertinggi yang dapat dicapai oleh seorang perwira TNI Angkatan Darat. Pemberian pangkat ini hanya untuk perwira-perwira yang sangat berjasa untuk negara. 

Selebihnya, hanya pangkat Jenderal dengan empat bintang di pundak, yang biasanya dicapai oleh perwira-perwira tinggi TNI Angkatan Darat. Pangkat ini ditandai dengan lima bintang emas di pundak. Pangkat ini sepadan dengan Laksamana Besar di TNI Angkatan Laut dan Marsekal Besar di TNI Angkatan Udara.

Dalam sejarah TNI Angkatan Darat, hanya terdapat 3 orang yang diberi kehormatan menggunakan pangkat ini atas jasa-jasanya yang sangat besar untuk Indonesia. Mereka adalah:

1. Jenderal Besar Soedirman
2. Jenderal Besar A.H. Nasution; dan
3. Jenderal Besar Soeharto.

1. Jenderal Besar Soedirman


jenderal soedirman

Jenderal Besar Raden Soedirman lahir di Purbalingga, Hindia-Belanda, pada 24 Januari 1916, wafat di Magelang, Indonesia pada tanggal 29 Januari 1950 pada usianya yang ke 34 tahun dan di makamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki.

Beliau adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Menjadi Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia yang pertama, beliau secara luas terus dihormati oleh seluruh bangsa Indonesia.

Dinas militer:
  • Dinas/Cabang Angkatan Darat
  • Masa Dinas 1944 – 1950 
  • Pangkat Letnan Jendral (Saat kematian)
  • Jenderal (anumerta, 1950)
  • Jenderal Besar (anumerta, 1977)
  • Komando Tentara PETA, Abnyumas divisi V TKR, Banyumas
  • Perang Revolusi Nasional indonesia
  • Penghargaan Pahlawan Nasional Indonesia

2. Jenderal Besar TNI (Purn.) Abdul Haris Nasution 


jenderal haris ah nasution

Jenderal Besar TNI (Purn.) Abdul Haris Nasution lahir di Kotanopan, Sumatera Utara, 3 Desember 1918, meninggal di Jakarta, 6 September 2000 pada usia beliau ke 81 tahun. 

Jenderal Besar TNI (Purn.) Abdul Haris Nasution adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang merupakan salah satu tokoh yang menjadi sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September, namun yang menjadi korban adalah putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Lettu Pierre Tendean.

Dinas Militer:
  • Dinas/Cabang Angkatan Darat
  • Masa dinas 1945 – 1952, 1955 – 1971
  • Pangkat Jenderal Besar
  • Komando Panglima Divisi Siliwangi
  • Perang Revolusi Nasional Indonesia

3. Jenderal Besar TNI (Purn.) H. M. Soeharto


jenderal soeharto

Jenderal Besar TNI (Purn.) H. M. Soeharto
, lahir di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta, 8 Juni 1921, meninggal di Jakarta, 27 Januari 2008 pada usia beliau 86 tahun.

Jenderal Besar TNI (Purn.) H. M. Soeharto adalah Presiden kedua Indonesia yang menjabat dari tahun 1967 sampai 1998, menggantikan Soekarno. Di dunia internasional, terutama di Dunia Barat, Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer "The Smiling General" yang berarti  "Sang Jenderal yang Tersenyum" karena raut mukanya yang selalu tersenyum.

Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Setelah Gerakan 30 September 1965, Soeharto menyatakan bahwa PKI adalah pihak yang bertanggung jawab dan memimpin operasi untuk menumpasnya. Operasi ini menewaskan lebih dari 500.000 jiwa. 

Dinas Militer:
  • Dinas/Cabang Angkatan Darat
  • Masa dinas 1945 – 1974
  • Pangkat Jenderal Besar TNI
  • Unit Infanteri

Sumber: id.wikipedia.org